Jumat, 07 Maret 2014

Sherlock


Serial Sherlock yang diproduksi BBC, mulai tayang sejak 2010 dan baru sampai season 2 yang tayang 2012 kemarin. Uniknya, series ini setiap season-nya konsisten hanya dengan menghadirkan 3 episode saja.
 
Serial Sherlock masih sama, dalam menggambarkan karakter tokoh utama Sherlock, yang cerdas, sedikit sombong dan punya kemampuan analisis yang kuat. Ditambah karakter sang partner ,Dr. John Watson, yang mantan dokter di peperangan Afghanistan. Kedua karakter ini dipertemukan ketika Sherlock sedang mencari teman yang bisa diajak sharing flat di 221B Baker Street. Kebetulan, John juga sedang mencari hal yang sama. Maka akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di tempat yang sama. Karena kecerdasannya, pihak kepolisian sering meminta bantuan Sherlock untuk memecahkan kasus yang rumit. John yang rupanya juga memiliki rasa penasaran yang tinggi, akhirnya ikut terlibat dengan penyelidikan Sherlock. Mereka berdua terlibat kasus yang rumit, bahkan harus membahayakan nyawa mereka berdua ketika berurusan dengan arch-nemesis Sherlock, Moriarty.


Berbeda dengan kedua film Sherlock Holmes yang bersetting jaman baheula, Mark Gatiss dan Steven Moffat selaku creator series ini berani memindahkan setting-nya ke masa kini. Bukannya merusak cerita, justru series ini berhasil luar biasa. Adaptasi kisahnya juga tidak dipaksakan. Bahkan masuknya teknologi-teknologi masa kini seperti handphone atau laptop, malah memperluas kemungkinan kasusnya. Harus diakui, untuk serial detektif macam Sherlock ini, yang harus mendapat apresiasi tinggi adalah penulis naskahnya. Menggabungkan unsur-unsur novel dengan modernisasi bukanlah hal yang mudah. Butuh pemikiran yang benar-benar jitu untuk membuat series-nya sendiri tetap fresh dan up-to-date, dan itu berhasil dengan baik.

Humor-humor khas Inggris diselipkan untuk menyegarkan otak di tengah-tengah rumitnya analisis Sherlock (yang bagi saya butuh waktu untuk mencernanya). Sherlock memang digarap tidak main-main. Lihat saja durasi per episodenya yang memakan waktu 90 menit, jadi nonton Sherlock ini tidak seperti nonton series biasa, malah seperti nonton film. Detail-detailnya pun digarap maksimal. Tokoh tokoh tambahan seperti Mycroft Holmes, James Moriarty dan Irene Adler tentu saja tetap mendapat tempat, hanya saja kembali ke awal, tokoh-tokoh ini mengalami modernisasi yang hebatnya tidak membuat pecinta novelnya terganggu. Dan istimewanya, keluar dari pakem TV series, setiap seasonnya hanya terdiri dari 3 episode.


Nilai tambah yang lain, Benedict Cumberbatch sang pemeran Sherlock,bermain luar biasa. Mulai dari sisi cool-nya, misteriusnya hingga sombongnya, semua digambarkan dengan baik. Tatapan mata Cumberbatch yang tajam memang sesuai untuk menggambarkan detektif macam Sherlock. Ada Martin Freeman, yang cocok sekali mendapat peran Dr. John Watson. Chemistry keduanya pun menyatu, baik saat momen mereka sedang bertengkar, bekerja sama maupun momen mengharukan sekalipun. Emosi kita seolah dicampur aduk berkat peran mereka tersebut.  Peran-peran lainnya pun juga tidak kalah bagus, terutama Moriarty yang diperankan Andrew Scott. Di balik wajahnya yang terlihat manis, Moriarty tampil menakutkan. Andrew Scott berhasil memberikan sosok jenius yang jelas-jelas mengalami gangguan mental dalam figur Moriarty.

Season 1 -  3 Episode =  1,8 Gb
Season 2 -  3 Episode =  2,1 Gb
Season 3 -  3 Episode =  1    Gb

Makin penasaran & ga sabar nonton film-nya ?


Silahkan pesan

Harga  Rp. 20.000,-  ( 2 DVD )
+  ongkos kirim

pesan :
SMS / WhatsApp   085 223 852 832
BB  7417B382

1 komentar:

  1. Sy tertarik dgn data film serial detektif sherlock holmes. Bs sy beli utk copy k ext harddisk sy?

    BalasHapus