Serial Sherlock yang diproduksi BBC, mulai tayang sejak 2010
dan baru sampai season 2 yang tayang 2012 kemarin. Uniknya, series ini setiap
season-nya konsisten hanya dengan menghadirkan 3 episode saja.
Serial Sherlock masih sama, dalam menggambarkan karakter
tokoh utama Sherlock, yang cerdas, sedikit sombong dan punya kemampuan analisis
yang kuat. Ditambah karakter sang partner ,Dr. John Watson, yang mantan dokter
di peperangan Afghanistan. Kedua karakter ini dipertemukan ketika Sherlock
sedang mencari teman yang bisa diajak sharing flat di 221B Baker Street.
Kebetulan, John juga sedang mencari hal yang sama. Maka akhirnya mereka
memutuskan untuk tinggal di tempat yang sama. Karena kecerdasannya, pihak
kepolisian sering meminta bantuan Sherlock untuk memecahkan kasus yang rumit.
John yang rupanya juga memiliki rasa penasaran yang tinggi, akhirnya ikut
terlibat dengan penyelidikan Sherlock. Mereka berdua terlibat kasus yang rumit,
bahkan harus membahayakan nyawa mereka berdua ketika berurusan dengan
arch-nemesis Sherlock, Moriarty.
Berbeda dengan kedua film Sherlock Holmes yang bersetting
jaman baheula, Mark Gatiss dan Steven Moffat selaku creator series ini berani
memindahkan setting-nya ke masa kini. Bukannya merusak cerita, justru series
ini berhasil luar biasa. Adaptasi kisahnya juga tidak dipaksakan. Bahkan
masuknya teknologi-teknologi masa kini seperti handphone atau laptop, malah
memperluas kemungkinan kasusnya. Harus diakui, untuk serial detektif macam
Sherlock ini, yang harus mendapat apresiasi tinggi adalah penulis naskahnya.
Menggabungkan unsur-unsur novel dengan modernisasi bukanlah hal yang mudah.
Butuh pemikiran yang benar-benar jitu untuk membuat series-nya sendiri tetap
fresh dan up-to-date, dan itu berhasil dengan baik.
Humor-humor khas Inggris diselipkan untuk menyegarkan otak
di tengah-tengah rumitnya analisis Sherlock (yang bagi saya butuh waktu untuk
mencernanya). Sherlock memang digarap tidak main-main. Lihat saja durasi per
episodenya yang memakan waktu 90 menit, jadi nonton Sherlock ini tidak seperti
nonton series biasa, malah seperti nonton film. Detail-detailnya pun digarap
maksimal. Tokoh tokoh tambahan seperti Mycroft Holmes, James Moriarty dan Irene
Adler tentu saja tetap mendapat tempat, hanya saja kembali ke awal, tokoh-tokoh
ini mengalami modernisasi yang hebatnya tidak membuat pecinta novelnya
terganggu. Dan istimewanya, keluar dari pakem TV series, setiap seasonnya hanya
terdiri dari 3 episode.
Nilai tambah yang lain, Benedict Cumberbatch sang pemeran
Sherlock,bermain luar biasa. Mulai dari sisi cool-nya, misteriusnya hingga
sombongnya, semua digambarkan dengan baik. Tatapan mata Cumberbatch yang tajam
memang sesuai untuk menggambarkan detektif macam Sherlock. Ada Martin Freeman,
yang cocok sekali mendapat peran Dr. John Watson. Chemistry keduanya pun
menyatu, baik saat momen mereka sedang bertengkar, bekerja sama maupun momen
mengharukan sekalipun. Emosi kita seolah dicampur aduk berkat peran mereka
tersebut. Peran-peran lainnya pun juga
tidak kalah bagus, terutama Moriarty yang diperankan Andrew Scott. Di balik
wajahnya yang terlihat manis, Moriarty tampil menakutkan. Andrew Scott berhasil
memberikan sosok jenius yang jelas-jelas mengalami gangguan mental dalam figur
Moriarty.
Season 1 - 3 Episode = 1,8 Gb
Season 2 - 3 Episode = 2,1 Gb
Season 3 - 3 Episode = 1 Gb
Makin penasaran & ga sabar nonton film-nya ?
Silahkan pesan
Harga Rp. 20.000,- ( 2 DVD )
+ ongkos kirim
pesan :
SMS / WhatsApp 085 223 852 832
BB 7417B382
Sy tertarik dgn data film serial detektif sherlock holmes. Bs sy beli utk copy k ext harddisk sy?
BalasHapus